Page 30 - Majalah UT edisi 4
P. 30
26 MAHASISWA BERPRESTASI
“Karya adalah napas seorang seniman, Eagle Award Documentary
jadi jangan berhenti berkarya jika Competition 2022 mengusung tema
menjadi seniman adalah pilihan kamu, “Indonesia Bersinar, Makin Cakap
karna karya kita adalah nafas untuk Digital”. Dengan tema ini, Raka dan
kita.” Kalimat tersebut menjadi Putra memutar otak mereka,
pegangan hidup dari pria hebat yang bagaimana menyajikan dokumenter
lahir di Tangerang 26 tahun lalu ini. yang istimewa. “Waktu mendengar
Namanya Raka Mahandhika, Mahasiswa tema ini, kebanyakan akan
Prodi Ilmu Administrasi Negara UPBJJ-UT langsung berpikir ke arah susah
Jakarta. Mungkin memang predikat sinyal dan ketidakmerataan di
“seniman” sangat pantas disematkan daerah. Tapi kita ‘kan di Jakarta,
pada Raka. Bagaimana tidak, karyanya di perkembangan teknologi maju
bidang perfilman berhasil menyabet pesat, ngga ada namanya susah
gelar Juara Pertama Film Dokumenter sinyal seperti di daerah. Tapi di situ
Terbaik pada Eagle Award Documentary saya berpikir, apa iya di Jakarta ini
Competition (EADC) 2022 yang semua kecanggihan dan kemajuan
diselenggarakan oleh Metro TV bersama teknologi bisa dirasakan SEMUA
Kemkominfo. Tidak tanggung-tanggung, orang?”, ujar Raka. Setelah
Raka dan rekannya Mohammad Tritaufan melakukan riset, Raka menemukan
Saputra yang juga mahasiswa UPBJJ-UT idenya setelah Ia mengetahui
Jakarta, melalui filmnya berjudul tentang Fakhry Muhammad Rosa,
“Tanpa Terkecuali” berhasil mengungguli seorang Tuna Netra yang memiliki
151 peserta lainnya yang juga ikut berbagai karya luar biasa lewat
berkompetisi pada EADC tahun 2022 lalu. kanal YouTube nya.
MAJALAH UT edisi 4