Page 28 - Majalah UT edisi 4
P. 28
24 RAGAM KULINER
Di budaya Sunda, ketupat Setelah matang ketupat disiram
berasal dari singkatan ngaku lepat dengan air dingin untuk membuang
yang artinya mengakui kesalahan air sisa rebusan. Ketupat kemudian
dimana lekat dengan tradisi saling digantung hingga tidak ada air lagi
bermaaf-maafan di hari raya idul yang menetes untuk mencegah
fitri. Ketupat umumnya dibuat pembusukan dan memperlama
dari beras pulen yaitu beras yang umur simpannya. Seiring dengan
teknologi
berkembangnya
memiliki tekstur lunak dan pengolahan pangan, ketupat
lengket saat menjadi nasi. dapat dibuat dengan waktu
Dalam pembuatan ketupat, beras yang lebih singkat dengan
dimasukkan ke dalam anyaman berbagai proses seperti dengan
janur sekitar satu hingga dua panci presto dan pengembangan
pertiga bagian. Jika beras yang kupat instan. Pembuatan
diisi terlalu banyak, ketupat ketupat dengan panci presto
akan memiliki tesktur yang keras membutuhkan waktu yang lebih
begitupula sebaliknya bila terlalu singkat sekitar 30 menit .
sedikit, maka ketupat akan Proses pembuatannya yaitu
memiliki tekstur yang lembek. beras yang telaah diisi pada
Secara tradisional pembuatan anyaman janur dimasukkan
ketupat membutuhkan waktu pada panci presto hingga
yang relatif lama. Ketupat seluruhnya terendam, namun
direbus selama kurang lebih 5 air dalam presto tidak diisi
jam dengan kondisi terendam terlalu penuh agar air tidak
meluap. Pemasakan dilakukan
air. Tidak hanya air, ketupat hingga panci presto berbunyi
juga dapat diolah dengan dan uap keluar selama kurang
menggunakan santan sebagai lebih 30 menit, kemudian
media merebusnya. Dalam dibiarkan 10 menit hingga
budaya Jawa, santan ini juga suhunya turun. Keuntungan
melambangkan permintaan maaf pengolahan dengan panci
yang dalam bahasa Jawa disebut presto yaitu menyebabkan
santen dari kata “pangapunten” kehilangan nutrisi yang lebih
atau permintaan maaf. sedikit dan manfaat sanitasi
yang lebih baik.
MAJALAH UT edisi 4