Page 32 - Majalah UT edisi 4
P. 32

28   MAHASISWA BERPRESTASI







                    Sebagai  pembuat  film,  Raka  sendiri  pun  telah  memiliki  banyak
                keinginan  untuk  menciptakan  karya-karya  di  bidang  perfilman.  Sejak
                kecil, menonton film sudah menjadi hobinya. Ia pun selalu bercita-cita

                untuk menjadi penulis skenario atau sutradara sejak dini. Walaupun Ia
                mengakui  bahwa  secara  akademis  dirinya  sulit  dalam  belajar  dan

                acapkali  dipandang  sebelah  mata  oleh  guru-gurunya,  Raka  berhasil
                menunjukkan kepada semua orang bahwa prestasi dapat diraih di segala
                bidang selama kita gigih dan komitmen terhadap bidang tersebut.

                   Terbukti, di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Raka berhasil
                memperoleh  piagam  penghargaan  “Siswa  Berprestasi”  setelah  dirinya

                berhasil  membawa  pulang  3  Piala  Kompetisi  Film  baik  level  daerah
                maupun nasional. Raka menyatakan, “Waktu itu menang pertama kali

                lomba film hadiahnya adalah sebuah kamera. Lalu kamera itu saya jual
                untuk dijadikan modal untuk bikin film berikutnya, menang lagi, dapat

                hadiah lagi, saya bikin film berikutnya. Semua hasil jerih payah dan saya
                lakukan secara mandiri, tanpa paksaan siapapun”.


                    Namun  prestasi-prestasi  yang                Jadi menurut saya cocok untuk
                Ia    dapatkan        selama       masa        diri  saya  yang  juga  menjadi

                sekolah        di     bidang       non-        karyawan  dan  sedang  merintis
                akademik,         tidak      membuat           usaha. Dan terbukti banyak orang-

                niatnya  untuk  berprestasi  di                orang hebat yang ternyata lulusan
                bidang  akademik  surut.  Raka                 UT”.  Awalnya,  Raka  yang  bercita-

                memilih  UT  di  tahun  2017                   cita menjadi pekerja di bidang seni
                                                               perfilman  pun  masuk  ke  SMK
                sebagai tempatnya memperoleh                   dengan  tujuan  mengejar  cita-

                gelar sarjana. Ia merasa bahwa                 citanya,  namun  di  tahun  2015  Ia
                UT  adalah  kampus  yang  tepat                sempat  merasa  harus  mengubur

                karena  menawarkan  program                    mimpinya  saat  gagal  masuk  ISI

                jarak jauh.                                    (Institut  Seni  Indonesia),  namun
                  “UT juga kampus yang cukup                   dengan kegigihannya, Ia bisa ada di

                bergengsi,           jelas,          dan       tahap  saat  ini.  UT  pun  menjadi
                                                               jalan  yang  Ia  rasa  tepat  untuk
                menyandang          status      kampus         tetap      mengenyam           pendidikan
                negeri.
                                                               tinggi  sambil  merintis  jalannya  ke
                                                               cita-citanya semula.




                                                MAJALAH UT edisi 4
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37