Page 21 - Majalah Edisi 8
P. 21
Perjalanan Menantang Menemukan Diri, keberanian, dan masa depan. “UT
Menuju Hungaria Menata Masa Depan melihat potensi mahasiswanya, dan
Keberangkatan Fika ke konferensi Meskipun karier Fika saat ini berada itu yang membuat saya terus
ISLMS di Szeged, Hungaria, bukan di bidang akuntansi, ia mengakui semangat,” tambahnya.
perjalanan yang mudah. Ia harus bahwa hasratnya besar di dunia
melewati seleksi internal UT dan komunikasi. “Saya merasa lebih Semua Bisa Bertumbuh
kemudian bersaing di tingkat hidup ketika bicara di depan publik, Bagi Fika, prestasi bukan tentang
internasional bersama lebih dari jadi MC, atau menjadi reporter menang, tapi tentang memulai.
seribu kandidat dari berbagai freelancer. Kadang saya berpikir, “Banyak mahasiswa UT itu
negara. apakah saya akan banting setir keren-keren, tapi takut untuk
“Mulainya dari undangan suatu hari nanti?” mencoba. Padahal, yang
mendadak akhir Desember. Saya Ia bahkan menentukan masa depan kita
harus bikin paper ilmiah pertama mempertimbangkan untuk bukan kampus, bukan jurusan, tapi
saya, tanpa mentor, sambil kerja, mengambil studi lanjutan setelah diri kita sendiri.”
revisi di sela makan siang, tidur jam menyelesaikan akuntansi. Namun Ia mengingatkan, jangan
3 pagi,” kisahnya. “Bahasa Inggris untuk sekarang, ia memilih menunggu siap. “Kalau nunggu
saya juga otodidak. Belum pernah menjembatani dua dunianya. “Saya siap, kita nggak akan pernah mulai.
kursus. Tapi saya tahu, saya harus ingin memadukan akuntansi Coba dulu. Karena ketika peluang
berani coba.” dengan edukasi kreatif. Membuat besar datang, kamu nggak bisa
Tak cukup dengan kesulitan konten, mengajar, dan berbicara. baru bersiap. Kamu harus sudah
akademik, proses administratif pun Itulah saya,” ungkap Fika. siap.”
menambah tekanan. Sertifikat Ia tersenyum, menutup
TOEFL yang diminta mendadak, UT, Rumah yang pembicaraan dengan kutipan yang
visa Schengen yang rumit, dan Tumbuh Bersama menjadi pegangan hidupnya,
komunikasi lintas zona waktu “UT bukan sekadar tempat kuliah, “Langkah besar tidak akan datang
dengan tim pembimbing menjadi UT adalah rumah tempat saya tanpa langkah kecil terlebih dahulu.”
tantangan tersendiri. “Saya pernah bertumbuh,” Pungkas Fika. Ia Kisah Fika Nur Sabrina
bilang ke pembimbing saya, Pak, menyebut berbagai bentuk adalah potret bagaimana
saya nggak sanggup. Tapi beliau dukungan UT— mulai dari pelatihan ketekunan, keberanian, dan
terus support dan akhirnya saya public speaking, peminjaman alat dukungan yang tepat dapat
bertahan,” ungkapnya. lomba, hingga beasiswa penuh membawa seorang mahasiswa
Dan semua kerja keras itu selama masa studi—sebagai fondasi melampaui batas yang tampak
berbuah manis. Fika terpilih menjadi kesuksesannya. mustahil. Ia bukan hanya inspirasi
satu dari lima mahasiswa Indonesia Di mata Fika, UT adalah bagi sesama mahasiswa UT, tapi
yang lolos sebagai delegasi, dan kampus yang bukan hanya juga wajah dari generasi pembelajar
satu-satunya dari Universitas memberi akses pendidikan, tapi mandiri yang siap bersaing di
Terbuka. “Saya berdiri di sana, juga akses kepada kesempatan, panggung dunia.
mewakili UT, mewakili Indonesia. Itu
adalah momen yang tidak akan
pernah saya lupakan.”
Fika Nur Sabrina
Mahasiswa Berprestasi UT
16