Page 26 - Majalah Universitas Terbuka Edisi 7
P. 26
KUAK AAOU'
'
INTIP MASA DEPAN
PENDIDIKAN TERBUKA DI ASIA!
D i tengah derasnya arus perkem- universitas terbuka India, Indonesia, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
Jepang, Republik Korea, Pakistan,
melalui program-program yang
bangan global, pendidikan
terbuka menjadi kunci untuk Sri Lanka, dan Thailand menyepa- penuh dengan inovasi, seperti
menciptakan akses pendidikan kati tujuan besar pendirian AAOU: AAOU Accreditation Service,
berkualitas bagi semua kalangan. memperluas kesempatan pendi- AAOU Journal, AAOU eBulletin,
Namun, hal ini belum sepenuhnya dikan jarak jauh (PJJ) di kawasan AAOU Collaborative Research
dapat dinikmati, sebab masih Asia sebagai upaya meningkatkan Programme, AAOU Staff Exchange
terdapat tantangan dan hambatan, mutu pendidikan terbuka, men- Fellowship, AAOU Annual Confer-
misalnya seperti keterbatasan dorong penelitian inovatif, dan ence Fellowship, AAOU Meritorious
akses dan belum meratanya kualitas membangun kolaborasi lintas Service Award, dan Asian MOOCs.
pendidikan. Di sinilah Asian Associ- negara melalui program-program Selain itu, AAOU menyelenggara-
ation of Open Universities (AAOU) strategisnya. kan agenda rutin, seperti penye-
hadir sebagai pionir untuk mewu- Hingga kini, AAOU semakin lenggaraan konferensi tahunan,
judkan pendidikan tanpa batas di aktif dalam mempromosikan seminar, kolaborasi lintas institusi,
kawasan Asia. baik oleh para ahli ataupun praktisi
Didirikan pada tahun 1986, untuk berbagi ide dan inovasi
AAOU lahir dari gagasan para terkini dalam lingkup pendidikan
pemimpin universitas terbuka, terbuka. Semua inisiatif ini menjadi
utamanya di kawasan Asia, melalui wadah untuk bertukar informasi,
Seminar Regional pertama tentang gagasan, praktik terbaik yang
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), yang mendorong kemajuan PJJ di
salah satunya diprakarsai oleh kawasan Asia.
Sukhothai Thammathirat Open
University (STOU), Thailand, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D.
bersama Asian Development Bank Rektor UT // Presiden AAOU 2 Periode (2020-2025)
dan UNESCO Principal Regional
Office for Asia and the Pacific
(PROAP). Perwakilan dari
21